foto | dok BPPT |
Jalada-Memasuki tahun
2020, Indonesia semakin menunjukkan jatidirinya sebagai bangsa yang pernah mewarisi
peradaban besar di masa lalu. Di antaranya adalah kemajuan yang dicapai dalam
bidang teknologi. Di awal-awal tahun 2020, sejumlah karya unggulan anak bangsa tersebut
mulai menampakkan taringnya.
Sebut saja adalah KRI Alugoro-405. Ini
adalah kapal selam pertama hasil produk dalam negeri. sekedar informasi, kapal
selam KRI Alugoro-405 merupakan produk ketiga dari batch pertama kerja sama
pembangunan kapal selam PT PAL dengan Daewoo Shipbuilding and Marine
Engineering (DSME), Korea Selatan. Bisa dikatakan Indonesia menjadi negara
pertama di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan memproduksi kapal selam.
"Saya berharap pada suatu titik
kita bisa membangun kapal selam secara mandiri, oleh anak-anak bangsa
sendiri," kata Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja ke Jawa
Timur, meninjau langsung kapal milik PT PAL Indonesia (Persero) yang berada di
Surabaya.
Karya unggulan berikutnya adalah Pesawat
Udara Nirawak (PUNA) atau yang biasa disebut dengan drone. Melalui kerja sama Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai pihak yang mendesain dengan Lapan
dan Balitbang Kemenhan, kini Indonesia telah memproduksi PUNA yang diberi nama
Elang Hitam ini. Sisi istimewanya, PUNA ini bukan drone bisa, sebab bisa
digunakan dalam kepentingan milter.
“PUNA Elang Hitam nantinya bisa bisa
beroperasi untuk menjaga kedaulatan wilayah tanah air, seperti di langit
Natuna, dan kawasan T3 lainnya (Terluar, Terdepan, Tertinggal),” kata Kepala
BPPT Hammam Riza.
Dalam hal prototipenya, sebenarnya PUNA
Elang Hitam sendiri telah diperlihatkan dalam Pameran Industri Pertahanan yang digelar
oleh Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu. Rencananya, PUNA Elang Hitam
akan diproduksi massal di tahun 2024. Akan tetapi, Presiden Jokowi meminta agar
prosesnya lebih dipercepat.
"Kalau ada percepatan, kita
harapkan bisa tahun 2021, semoga percepatan pembangunan Drone Elang Hitam ini,
dapat segera terwujud. BPPT bersama Konsorsium PUNA MALE Kombatan, siap
melakukan akselerasi,” kata Hammam.
Sementara dalam rapat terbatas (ratas)
para menteri untuk membahas produk-produk teknologi unggulan RI, Menteri Riset
dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, memperjelas penyelesaian PUNA
Elang Hitam. Drone yang awalnya direncanakan diproduksi massal tahun 2024,
mengalami percepatan maksimal.
“Melihat kebutuhan di dalam negeri, dan
kesiapan baik desian maupun manufakturnya. Presiden arahkan agar bisa
dipercepat jadi 2022," katanya.
Selain kapal selam KRI Alugoro-405 dan
PUNA Elang Hitam, Indonesia sebenarnya masih memiliki produk teknologi lainnya.
Seperti pengembangan produk bahan bakar nabati (green fuel). Nantinya akan dikembangkan
menjadi BBM, bahan bakar diesel dan avtur. Ada juga stem cell untuk pengobatan
tulang. Juga garam industri terintegrasi. BPPT akan mendesain mesim produksi
yang bisa mengubah garam rakyat menjadi garam industri. (mm/bbs)
Tulis Komentar:
0 komentar: