Pejuang
veteran ini bernama Djoni Liem. Dikenal khayalak dengan julukan ‘semburan mulut
berbisa’. Jika kena semburannya, seperempat menit kemudian bisa langsung tewas!
SURABAYA (celurit9.today) - Sosok Djoni Liem dengan keahlian meniup jarum ke arah musuh,
sebetulnya bukan hal baru. Namanya sudah sudah melanglang buana di banyak
media. Memberitakan sosoknya yang mampu melempar jarum sejauh 55 meter dari
mulutnya.
Keahlian tersebut pernah ia gunakan ketika bertempur melawan
penjajah, sebab ia sendiri berasal dari Satuan Intai Amfibi Korps Marinir, satuan elite
Angkatan Laut. Dan juga pernah menjadi pasukan pengawal Bung Karno.
Beberapa tahun lalu, dalam kesempatan upacara kemerdekaan NKRI yang diadakan etnis Tionghoa di pasar Atom,
Surabaya. Selepas upacara, kehadiran Djoni Liem segera memantik perhatian.
Semua peserta setuju, Djoni Liem harus mempertunjukkan atraksi tiupan mautnya!
Tidak diduga, Djoni Liem ternyata mengamini permintaan tersebut.
Djoni Liem kemudian meniupkan satu jarum ke salah satu tanaman hias dalam jarak
5 meter. Jarum tersebut tertancap tepat di batang tanaman hias. Betul-betul
mengagumkan.
“Saya diibaratkan tak ubahnya seorang sniper. Bisa membunuh musuh
secara tak diketahui dari jarak jauh. Dan saya melakukan demo melempar benda
melalui mulut ini, hingga di 8 negara,” katanya.
Djoni Liem merasa bangga bisa memperkenalkan Indonesia ke belahan
dunia. Karena itu, ia merasa senang dirinya memiliki kesempatan ketika masih
muda untuk ikut terlibat memperjuangkan Indonesia di berbagai medan
pertempuran. Sebenarnya, jelas Djoni Liem, bangsa-bangsa luar sudah sejak lama
kagum dengan Indonesia.
“Mereka menyebut negara kita sebagai bangsa besar. Kita harus
mensyukuri itu semua. Harus bangga jadi orang Indonesia. Karena itu, kita harus
berjuang terus untuk Indonesia dalam mengisi kemerdekaan,“ katanya.
Selama menjalani kemiliteran, banyak pengalaman berkesan yang sempat
ia tempuh. Di antaranya terlibat dalam penyusupan ke Singapura. Ia berhasil
menyusup ke Singapura sebelum Usman Harun. Di Singapura ia tinggal selama dua
tahun.
“Setelah itu, saya dipanggil pulang ke Jakarta, kemudian diminta ikut
dalam operasi ganyang Malaysia,” katanya.
Dalam operasi senyap tersebut, Djoni Liem dan teman-teman lainnya ternyata
ketahuan pihak musuh. Setelah terlibat pertempuran habis-habisan, pihaknya
akhirnya tertangkap. Dalam sidang yang digelar pemerintah Malaysia, ia bersama
teman-temannya diganjar hukuman gantung.
“Entah bagaimana ceritanya, kami dilepaskan setelah adanya perundingan
di Bangkok,” katanya.
Nama asli Djoni Liem adalah Liem Wong Siu. Ia kelahiran Bandung, Jawa
Barat, pada 3 April 1934. Soal
kemampuannya itu, sudah ia latih sejak
masih berusia 8 tahun. Ceritanya, orang
tua Djoni Liem menitipkan dirinya pada kakek dari teman ayahnya untuk dididik,
dikarenakan kenakalannya di masa kecil. Ketika sudah memasuki dunia militer,
rupanya kemampuannya tersebut sangat berguna, apalagi jarak jangkauannya memang
lumayan, yaitu sejauh 55 meter.
“Kebetulan jarumnya itu beracun. Jika kena, sekitar seperempat menit kemudian
bisa langsung tewas,” katanya. []
Tulis Komentar:
0 komentar: