Peter Carey/Tagar id |
Celurit9.today - Keris Nogo Siluman adalah
keris pusaka kepunyaan Pangeran Diponegoro. Pada Januari 1831, keris ini
dipersembahkan kepada Raja Willem I oleh Kolonerl Jan Baptist Cleerens. Hal ini
menjadi simbol kemenangan setelah berhasil melumpuhkan perlawanan Pangeran
Diponegoro yang sangat sengit dan mampu bertahan selama lima tahun lamanya (1825-1830).
Nogo Siluman kemudian disimpan
di Koninklijk Kabinet Van Zeldzaamheden (KKZ) pada Januari 1831. Namun pada
1883, KKZ dibubarkan. Celakanya, bubarnya KKZ berimplikasi ikut hilangnya
sejumlah dokumen-dokumen penting terkait koleksi-koleksi yang dimiliki KKZ. Tidak
terkecuali koleksi keris pusaka Pangeran Diponegoro, keris Nogo Siluman.
Setelah hilang selama
sekian lama, keris pusaka ini ditemukan kembali. Serunya, tentu karena keris
yang bernilai sejarah tinggi tersebut dikembalikan secara resmi oleh kerajaan
Belanda kepada Indonesia melalui duta besar (dubes) Indonesia untuk Belanda, I
Gusti Agung Wesaka Puja, selasa (3/3/2020). Selanjutnya, keris tak ternilai
yang menyimpan historis masa silam Nusantara itu diserahkan ke museum nasional.
Kembalinya keris Nogo
Siluman ke negeri asalnya menimbulkan banyak komentar dan pandangan, mulai dari
para nitizen, sejarawan hingga para pecinta keris. Salah satu tokoh terkemuka
jika bicara Pangeran Diponegoro, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari sosok Peter
Carey.
“Saya agak heran. Bagaimana
bisa seteledor itu, keris dari seorang Diponegoro bisa hilang. Padahal ini
keris masuk koleksi KKZ,” kata Carey, mengutip Historia.
Carey melanjutkan, dari
sekian banyak koleksi, keris lain juga tidak dipelihara dengan baik olek pihak kerajaan.
Hal itu menurutnya Ia kemudian mencontohkan ketelatenan dan ketelitian pihak Inggris
yang juga memiliki koleksi benda-benda bernilai sejarah dari Indonesia.
“Beberapa benda dari Indonesia
di Inggris sudah didaftarkan, sudah diteliti, punya nomor yang jelas, hingga
bisa dilacak lewat laman daring,” terangnya []
Tulis Komentar:
0 komentar: