Indonesia sejak dulu terkenal dengan panorama alamnya yang luar biasa. Tetapi tak setiap Pemerintah Daerah (Pemda) mampu mengemasnya sehingga mampu menjadi aset wisata yang menjual. Pulau Bali adalah di antara yang cukup berhasil. Salah satunya adalah aset wisata Tanah Lot.
eksotisme tanah Lot |
Posisi matahari berada di atas kepala. Panasnya begitu
menyengat. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak mempengaruhi hilir mudik para wisatawan
yang ingin mencicipi keelokan aset wisata Tanah Lot. Peluh keringat yang
mengucur seakan tidak terasa bagi mereka.
Di bagian pintu masuk untuk membeli tiket, petugas berseragam
rapi yang kental pakaian khas Bali menyapa ramah. Menambah kenyamanan di
langkah pertama masuk ke daerah wisata. Begitu kita sudah masuk, sensasi lain
yang mampu membuat wisatawan lupa waktu adalah keberadaan pasar belanja
.
Keunikan produk yang dijual seolah-olah mengalahkan daya
tarik Tanah Lot itu sendiri bagi para wisatawan, sehingga banyak betah
berlama-lama sebelum menuju Tanah Lot. Keramahan penjual yang didukung oleh
kebersihan lokasi, dan penataan kios, barangkali inilah yang cukup menyita
perhatian para wisatawan.
Kios-kios tersebut berdiri di kiri-kanan jalan yang yang
membentuk jalan panjang dengan posisi semakin menurun jika ingin menuju Tanah
Lot. Posisinya berada lebih tinggi dari pantai Tanah Lot. Karena itu, keelokan
birunya air laut bisa dilihat jelas dari posisi jalan memanjang dan menurun tersebut.
Cukup beragam produk yang dijual yang semuanya mencirikan
khas Pulau Bali, seperti pakaian khas Bali, cinderamata, aksesoris maupun
makanan yang khas Bali. Tidak sedikit para wisatawan yang semula ingin
menikmati keindahan Tanah Lot justru menghabiskan waktu untuk berbelanja dan
melihat-lihat aneka ragam produk.
Banyak di antara mereka yang tenggelam dengan kesibukan
masing-masing, menawar harga barang, atau hanya sekedar melihat-lihat saja
barang-barang yang dijual di kios-kios yang berderet rapi sebelum masuk di
kawasan objek wisata Tanah Lot.
Keindahan dan keelokan yang setara juga bisa dinikmati begitu
kita menuju posisi Tanah Lot. Jalan yang menurun membuat pandangan langsung
disergap indahnya panorama lautan luas. Dari kejauhan, gelombang ombak Tanah
Lot bak surga lukisan yang tiada habisnya dipandang.
Sebelum menginjakkan kaki di pinggir pantai Tanah Lot, kita
sudah disambut taman yang cukup bersih, rapi dan cukup eksotis. Sensasi semakin
bertambah dengan adanya pepohonan besar dan rindang di beberapa sudut halaman
taman. Sejuk dan teduh dipandang. Banyak juga wisatawan yang sekedar
duduk-duduk di bawahnya.
hamparan samudera luas |
Mitologis Pura Tanah Lot
Tanah Lot sebenarnya tidak jauh berbeda dengan aset-aset
wisata lain yang terdapat di tanah air. Selain memberikan keelokan panorama
alam, juga semakin asyik dan khimat karena dibumbui oleh kisah-kisah yang
sifatnya mitologis melalui keberadaan Pura Tanah Lot. Inilah inti yang
sebenarnya dari objek wisata yang menjadi
aset unggulan setelah pantai Kuta yang terletak di Kabupaten Badung ini.
pura tanah Lot |
Keindahan dan keunikan pura ini bukan hanya karena letaknya
yang aneh sebab seakan berdiri di tengah-tengah laut, tetapi juga isi dan mitos
yang tersimpan di dalam Pura. Pura ini sendiri terdapat dua buah, yang satu terletak pada bongkahan batu, satunya
terletak di atas tebing. Khusus di Pura yang terletak di bongkahan batu, wisatawan
bakal dibuat terkesima oleh keberadaan seekor ular.
Ular
tersebut dianggap masyarakat Bali sebagai ular suci, yaitu bagian dari
peninggalan Danghyang Nirartha. Sementara untuk Pura yang terletak di atas
tebing, Pura ini dikhususkan untuk lokasi berdoa. Konon, apabila kita berdoa di
dalamnya maka semuanya keinginan akan dikabulkan.
Oleh sebab keunikan Pura inilah yang mampu menyedot ribuan wisatawan
tiap harinya yang rela datang dari berbagai wilayah di tanah air, bahkan juga
mampu memancing rasa penasaran wisatawan dari berbagai negara.
Selain keunikan Pura, keunikan lainnya yang diincar wisatawan,
yaitu menikmati sensasi matahari tenggelam. Dengan panorama alamnya yang sudah
sedemikian menakjubkan, menikmati tenggelamnya matahari di Tanah Lot tentu
menimbulkan daya tarik lebih yang sulit ditemukan di daerah wisata lainnya.
Masih ada lagi daya tarik yang selalu ditunggu wisatawan yang
datang, yaitu keinginan untuk merasakan spirit keagamaan, yaitu hari raya di
Pura Tanah Lot. Hari raya tersebut diperingati setiap 210 hari sekali.
Jumlah semakin meledak, ditambah dengan hadirnya orang-orang yang ingin
merayakan dan bersembahyang di Pura.
Sadar Kebersihan
Kebersihan
dan unsur penataan yang memperhatikan sisi eksotisme di setiap sudutnya menjadi
sisi tambah tersendiri di Tanah Lot. Sebagai daerah wisata, kebersihan dan
kerapian yang selalu terjaga memang telah menjadi sisi lebih Tanah Lot. Hal
tersebut sebenarnya tidak lepas dari peran serta masyarakat sekitar yang sadar
akan pentingnya menjaga dan merawat keinadahan Tanah Lot.
Pengelola
Tanah Lot, Ketut
Toya Adnyana, mengatakan sebenarnya jumlah wisatawan yang selalu meningkat
pernah membuat Tanah Lot penuh sampah. Bayangkan saja, jika setiap harinya,
sekitar sembilan kubik sampah diangkut dari Tanah Lot untuk dibuang di TPA
Tabanan, Bali. Mulai, mulai dari plastik, daun-daunan termasuk diantaranya
batok kelapa.
“Dalam setiap harinya, jumlah wisatawan mencapai 7 hingga 8
ribu orang. Apalagi di musim liburan, bisa dua kali lipat lagi. pengaruhnya
tentu soal sampah dan kebersihannya,” tutur Ketut.
Karena itu, agar sampah tidak sampai mempengaruhi kualitas
kebersihan wisata Tanah Lot, pihaknya, mengerahkan 40 petugas sejak pukul 08.00
WITA.
"Kita ada program Jumat bersih, semua staff harus
membersihkan. Tidak bisa ditawar-tawar. Dimulai pagi, bekerja 06.00 selama
seharian,” tuturnya.
Namun
langkah tersebut ternyata belum cukup. Karena itu, pada tahun 2011 dengan kerja
sama dengan pihak lain, seperti Yayasan Korpri
dan Aqua, mencetuskan program gerakan mandiri masyarakat peduli sampah (Gemaripah).
Bentuknya berupa misalnya, mengelola batok kelapa menjadi briket.
"Dengan menggalakan kebersihan yang juga melibatkan
pedagang dan pengunjung ini tentunya akan memberikan kenyamanan kepada
wisatawan," ucapnya []
Tulis Komentar:
0 komentar: