SURABAYA (Mnews.web.id)-Sejarah masa silam yang terpahat di sebuah tempat bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam ingatan tatanan masyarakat di masa depan. Salah satu contohnya adalah kampung pecinan yang berada di Kapasan Dalam, Kelurahan Kapasan, Simokerto, Surabaya.
Sesuai namanya, Kampung Pecinan ini memang kampungnya orang-orang China atau yang lebih akrab disebut dengan Tionghoa. Mereka tinggal di Kapasan Dalam sudah ratusan tahun lamanya. Daya tarik wilayah ini adalah masih adanya tinggalan-tinggalan lama yang usianya juga sudah ratusan tahun, seperti Balai RW Kuno, rumah kuno khas Pecinan, hingga Klenteng Boen Bio. Peninggalan-peninggalan tersebut masih sangat terawat.
Atas dasar tinggalan dan nuansa kuno yang masih tersisa di kampung Kapasan Dalam, selanjutnya kampung tersebut akan disulap menjadi objek wisata kampung pecinan yang bernuansa sejarah masa silam. Saat ini, lorong-lorong atau gank di kampung pecinan itu telah dihias mural bernuansa khas Tionghoa.
“Sudah ratusan tahun lamanya, Kapasan Dalam di masa lalu yang dikenal sebagai pemukiman masyarakat Tionghoa,” tutur Djaja Soetjianto, selaku ketua RW 08 saat dilakukan peresmian proyek wisata kampung pecinan, pekan lalu. “Nantinya kita kembangkan secara bertahap. Kkita akan tambah ornamen dan gapura. Kita juga akan mengembangkan museum kung fu, di mana pernah dipakai sebagai tempat untuk berjuang,,” imbuhnya.
Proyek ini juga diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya. Ir. Ahmad Agung Nurawan, Sekretaris Disbudpar, berharap terbentuknya destinasi wisata kampung pecinan tersebut nantinya, dapat mendorong geliat perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Ia mengusulkan agar seluruh bisa bersatu menjadi satu paket wisata yang utuh.
“Dengan demikian, bicara wisata kampung pecinan maka hanya ada di sini. Dan tidak ditemui di tempat lain,” katanya []
Tulis Komentar:
0 komentar: