Translate

slider

Terbaru

Navigasi

Begini Kisah Cinta Jokotole: Raja Sumenep yang Menikah dengan Putri Raja Majapahit


Pulau Madura memang terpencil, bahkan terisolir dari lingkungan sekitarnya. Meski begitu, orang-orang Madura memiliki hubungan yang sangat istimewa dengan keluarga kerajaan di tanah Jawa dari masa ke masa. Salah satunya adalah Jokotole. Ia memiliki kisah cinta dengan salah satu putri raja Majapahit, yaitu Dewi Retnadi


Pada mulanya, Jokotole hanyalah seorang anak angkat seorang empu bernama Empu Kelleng, yang tinggal di pedalaman Sumenep. Dari sang ayah angkat, Jokotole tumbuh menjadi pemuda yang berbakat di bidang teknologi penempaan besi-logam.

Suatu hari, raja Majapahit memanggil seluruh empu ke istana. Untuk menyelesaikan proyek pembuatan pintu gerbang raksasa. Rupanya desain pintu gerbang tersebut sangat rumit, sehingga lama sekali selesainya. Para empu yang datang dari penjuru kerajaan bahkan mulai kewalahan. 

Tidak sedikit di antara mereka yang kemudian jatuh sakit. Kabar ini pun sampai ke telinga Jokotole.

Maka berangkatlah Jokotole ke istana Majapahit. Di perjalanan banyak rintangan dialami Jokotole. Maklum, selain usianya yang masih sangat muda, perjalanan menuju istana Majapahit itu pun masih merupakan yang pertama kali baginya.

Beruntung, ia bertemu dengan pamannya, yaitu Adi Rasa di daerah Pamekasan. Sang paman ternyata ahli arsitektur. Darinya, Jokotole diajari teknik-teknik rahasia untuk menyelesaikan proyek pintu gerbang Majapahit yang rumit itu. Setelah semuanya siap, Jokotole kembali melanjutkan perjalanan menuju istana Majapahit.

Di istana kerajaan Majapahit, sudah banyak para empu yang terkapar. Jokotole segera tampil untuk mengatasi situasi. Meski ayah angkatnya keberatan, Jokotole meyakinkannya  bahwa ia cukup memiliki kemampuan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Kepada Empu Kelleng, Jokotole berbisik, bahwa ia memiliki kunci rahasia untuk menyelesaikan pintu gerbang raksasa Majapahit. Sang ayahpun terpaksa hanya bisa manggut-manggut, dan membiarkan putra angkat kesayangannya itu mengambil-alih pekerjaaan berat itu.

Waktu ke waktu terus berjalan. Para empu, semuanya berdebar-deb ar. Mereka sama-sama khawatir, Jokotole bakal gagal menyelesaikan. Terutama Empu Kelleng, ia sangat cemas anak angkatnya akan gagal juga. Jika sampai itu terjadi, maka bukan mustahil, nantinya Jokotole akan dijatuhi hukuman mati.

Tetapi siapa disangka, proyek prestesius raja Majapahit yang sangat rumit itu, ternyata mampu terselesaikan oleh tangan dingin Jokotole.  Para empu sontak bertepuk gembira. Kini mereka telah lepas tanggungan yang sangat berat.

Prabu Brawijaya pun membanjiri Jokotole dengan hadiah yang besar.

Karir Militer dan Putri Raja Majapahit

Setelah selesainya proyek pembuatan pintu gerbang raksasa, Jokotole ternyata tidak pulang ke Sumenep. Ia lebih memilih untuk membangun karirnya di Majapahit. Puncak karirnya, ketika Prabu Brawijaya mengangkatnya sebagai patih muda.

Suatu waktu, terdapat penguasa daerah yang membangkang, yaitu penguasa daerah Blambangan. Prabu Brawijaya kemudian memerintahkan Jokotole dan patih senior untuk menumpasnya. Tugas itu berhasil dengan gemilang. Pembangkangan adipati Blambangan dapat ditumbangkan.

Demikianlah. Sang Prabu yang sejak awal sudah terpikat dengan sosok Jokotole, akhirnya hatinya luluh. Sebagai tanda kebanggaan dan hatinya yang senang, Jokotole kemudian dinikahkan dengan  salah seorang putrinya yang bernama Dewi Retnadi.

Pesta pernikahan pun dirayakan besar-besaran.

Tak lama setelah itu, Jokotole pulang ke kampung halamannya di Sumenep. Memboyong serta istri tercintanya.

Sementara itu, Jokotole juga telah diberitahu pamannya bahwa ia sebenarnya adalah cucu raja Sumenep. Karena itu, ia diminta sang kakek untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan keraton Sumenep []

Bagikan
Banner

Mnews.web.id

Tulis Komentar:

0 komentar: