Sosok Potre Koneng sangat terkenal dan cukup melegenda di Madura, khususnya di Sumenep. Hingga saat ini, tempat pertapaannya masih terus dikunjungi di sebuah gua yang berada di gunung Payudan, Sumenep.
![]() |
Gua Potre Koneng di Gunung Payudan Sumenep |
Potre Koneng memang seorang pertapa. Nama aslinya adalah Dewi Saini. Berdasarkan Babad Sumenep, Potre Koneng merupakan anak dari raja Sumenep yang bernama Wagung Rukyat. Hasil pernikahannya dengan Dewi Sarini.
Babad Sumenep juga menyebutkan, Dewi Sarini adalah putri dari raja kerajaan Bukabu, yaitu Pangeran Bukabu Watoprojo.
Lalu siapa Wagung Rukyat?
Disebutkan bahwa Wagung Rukyat adalah raja dari kerajaan Baragung generasi kedua. Sementara generasi pertama adalah ayahandanya yang bernama Pangeran Baragung Notoningrat.
Menariknya, Pangeran Baragung Notoningrat tak lain adalah adik dari Pangeran Bukabu Watoprojo. Dengan kata lain, Wagung Rukyat sebetulnya menikahi perempuan yang terbilang masih bibinya sendiri.
Perlu diketahui. Awal-mula Keraton Bukabu dan keraton Baragung adalah keraton Sumenep. Sejarawan Zainal Fattah menulis bahwa di masa Pangeran Mandaraga, keraton Sumenep pecah menjadi dua.
Pangeran Mandaraga membagi keraton Sumenep menjadi dua, masing-masing untuk kedua putranya. Sesuai gelarnya, anak sulungnya yang bernama Pangeran Bukabu Watoprojo berkeraton di daerah Bukabu, sedangkan anak bungsunya yang bernama Pangeran Baragung Notoningrat berkeraton di Baragung.
Menurut Babad Sumenep, putri Pangeran Bukabu yang bernama Dewi Sarini dinikahi oleh cucu Pangeran Baragung yang bernama Wagung Rukyat. Dari pernikahan tersebut, kemudian lahirlah putri mereka yang diberi nama Dewi Saini, atau Potre Koneng.
Wagung Rukyat selanjutnya melebur keraton Bukabu dan keraton Baragung dan mengembalikan sebagaimana asalnya, yaitu keraton Sumenep.
Dengan kata lain, kelahiran Potre Koneng juga menjadi awal kelahiran kembali keraton Sumenep yang pernah terbelah []
Tulis Komentar:
0 komentar: