Sumenep (Mnews.web.id) - Seperti apa kehidupan para pertapa di era zaman now? Bagaimana pola mereka melakukan pertapaan? Masih adakah yang bertapa siang-malam tanpa makan, hingga berhari-hari?
Zaidunna | penjaga gunung Payudan generasi keenam |
"Mereka yang bertapa di gua Potre Koneng, Gunung Payudan Sumenep, juga makan dan minum. Mereka juga bisa turun untuk shalat," demikian disampaikan oleh Zaidunna, penjaga gunung Payudan generasi keenam, dilansir dari liputan langsung channel celurit 9.
Menurut Zaidunna, para pertapa di gua Potre Koneng juga tidak datang tanpa bekal sama sekali. Untuk itu, Zaidunna pun menyiapkan kebutuhan para pertapa, sehingga mereka tak perlu jauh-jauh mencari kebutuhan.
"Ada juga yang kehabisan bekal. Kalau sudah begitu, saya membantu jika uang kas masih ada," katanya.
Zaidunna juga menceritakan permintaan sejumlah keluarga para pertapa yang memintanya untuk membuat ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Dengan demikian, pihak bisa lebih mudah untuk mengirimkan bekal untuk keluarganya yang bertapa.
"Jadi ada juga yang kirim melalui ATM. Karena orang yang bertapa itu tak ubahnya orang yang mondok, dikirim dari keluarganya" katanya.
Gua Potre Koneng Payudan Sumenep |
Mengenai perbedaan lainnya dengan pertapa zaman dahulu, di antaranya masa waktu pertapaannya.
"Sekarang sudah tidak ada lagi yang mampu bertapa sembari puasa sampai 41 hari," imbuhnya []
Tulis Komentar:
0 komentar: