Surabaya (Mnews.web.id)-Merupakan suatu keajaiban, Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam etnis, budaya, agama maupun suku-bangsanya, bisa menjadi bangsa yang utuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara di tempat lain, seperti Uni Soviet, Yugoslavia hingga timur tengah, dilanda perpecahan sebagai suatu bangsa.
Syuhada Endrayono, Ketua Umum FBM, Potong Kue |
Demikian disampaikan oleh Syuhada Endrayono, Ketua Umum Forum Beda Tapi Mesra (FBM), dalam rangka anniversary FBM yang ke-6, berlangsung di Tristar restauran, Bubutan, Surabaya, Sabtu (3/9/2022).
"Dalam posisi itulah bagaimana FBM untuk mengedukasi masyarakat untuk memahami betapa pentingnya suatu bangsa yang utuh dan tak terbelah. Bagi kita yang tidak pernah merasakan pahit-getir perjuangan meraih kemerdekaan, sepatutnya memiliki kewajiban untuk selalu menjaga warisan keutuhan berbangsa dan bernegara," katanya.
Mewakili Kepala Kanwil Kemenag Jatim yang berhalangan hadir, KH. Nawawi, Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim, mengatakan, keberadaan FBM menjadi salah satu pensupport kerukunan yang sangat penting artinya.
'Kemenag juga memiliki program yang serupa, yaitu program moderasi beragama. Ia adalah cara pandang, memahami, bersikap atas agama kita yang moderat. Lebih-lebih, Indonesia itu ada karena perbedaan. Indonesia terbentuk dari beragam suku, agama, maupun etnis yang berbeda-beda," katanya.
Karena itu, tambahnya, keberadaan FBM menjadi salah satu segmen pensupport kerukunan yang luar biasa.
"Karakter masyarakat Indonesia itu rukun dan juga merupakan masyarakat yang memiliki karakter yang religius. Insya Allah ini sejalan dengan misi FBM," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, didampingi jajaran pengurus dan sejumlah tokoh, selaku ketua umum FBM, Syuhada Endrayono, kemudian memotong kue sebagai simbol usia FBM yang telah memasuki tahun ke-6 []
Tulis Komentar:
0 komentar: