Sidoarjo (mnews.web.id) - Puspa Ruriana, Pimpinan Redaksi Majalah berbahasa Madura, yaitu Majalah Jokotole, mengajak masyarakat Madura untuk ikut berpartisipasi dalam upaya merawat dan melestarikan bahasa Madura. Upaya tersebut bisa dilakukan melalui jalan menulis menggunakan bahasa Madura.
Puspa Ruriana, Pimred Majalah Jokotole |
"Kami siap menampung karya-karya tulisan masyarakat Madura melalui berbagai rubrikasi yang ada di majalah Jokotole," terang Puspa di gedung Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Sidoarjo, Rabu (16/11/2022).
Dijelaskan Puspa, majalah Jokotole memiliki sebanyak 10 rubrik. Di antaranya bisa diisi oleh para pembacanya, seperti rubrik Careta, Jer-Kalenjer (Wisata Budaya), Lakon (drama), puisi, Pokeddan, Sae Eber (Kuliner Madura), Kandha (Obrolan), dan Lalampa'an (Kegiatan).
"Rubrik Careta misalnya. Ini adalah rubrik yang isinya tentang cerita-cerita yang berkembang di Madura. Bedanya dengan rubrik Carpan, rubrik Careta itu semacam cerita-cerita rakyat yang tumbuh di daerah-daerah di Madura. Sementara Carpan itu adalah cerita-cerita karangan kita sendiri. Cerita pendek kalau bahasa Indonesia-nya," imbuhnya.
Baca juga: Antek Kompeni dan Laskar-Laskar Madura
Puspa melanjutkan, Majalah Jokotole terbit dua kali dalam setahun, yaitu edisi bulan Januari -Juni dan edisi bulan Juli-Desember.
Bagi pembaca yang ingin mengirimkan karyanya di majalah Jokotole, harus menggunakan bahasa Madura, dilengkapi dengan standar ejaan yang diberlakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Karya tersebut bisa diemailkan ke Jokotole.bbjatim@gmail.com.
"Kenapa karyanya harus berbahasa Madura, beserta standar ejaannya? Hal ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kekayaan bahasa Madura. Serta mempopulerkan kembali penggunaannya ke tengah masyarakat, biar tidak hilang begitu saja. Untuk standar ejaan ini, bisa dilihat di laman website Balai Bahasa Provinsi Jawa," tambahnya.
Lanjutkan: Begini Cerita Kehidupan Pertapa di Gua Payudan Sumenep
Untuk karya yang dimuat, lanjutnya, redaksi juga sediakan honorarium. "Ya meskipun tidak besar, paling tidak untuk menambah motivasi menulis," papar Puspa []
Tulis Komentar:
0 komentar: