Jombang (mnews.web.id) - Dalam setiap langkah dan keputusannya, tindakan Gus Dur seringkali memantik kontroversial, bahkan tak jarang melawan arus. Meski mendapatkan reaksi publik luas, bahkan caci maki. Gus Dur seakan sama sekali tidak terpengaruh oleh suasana.
Sosoknya juga kerap melakukan pembelaan kepada pihak-pihak yang teraniaya, terpinggirkan dan minoritas. Sekalipun berhadapan dengan pihak yang notabene mayoritas, Gus Dur seperti tidak ambil pusing. Tidak heran, jika tak sedikit yang menanyakan kunci untuk memahami Gus Dur kepada salah seorang putrinya, yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh.
Baca Juga: Gus Dur tak Hanya Satukan Umat Islam, Juga Bangun Ukhuwah Kebangsaan
"Setiap memasuki bulan Desember, banyak yang bertanya kepada saya, Gus Dur itu sebetulnya seperti apa?" cerita putri Gus Dur yang akrab dipanggil Yenni Wahid tersebut, dalam acara Peringatan 13 tahun wafatnya Abdurrahman Wahid, atau yang akrab dipanggil Gus Dur, Jombang, Rabu (21/12/2022).
"Kata kunci untuk memahami Gus Dur itu sebenarnya gampang, yaitu keseimbangan," tandasnya.
Dijelaskan Yenni, Gus Dur merupakan sosok yang selalu seimbang dalam menjalani kehidupannya, termasuk tentang hal-hal yang bersifat ukhrawi maupun duniawi. Termasuk juga ketika akan mengambil keputusan.
"Ketika akan mengambil keputusan, beliau selalu menggunakan dalil Akli dan Naqli," katanya.
Di bidang politik, lanjutnya, juga tidak jauh berbeda. Gus Dur selalu mengambil kebijakan politik yang seimbang. Itulah sebabnya, dalam politik luar negerinya, Indonesia tidak hanya akrab Amerika Serikat, tetapi juga dengan Tiongkok.
Lanjut Baca: KH Sholeh Darat Tolak Permintaan RA Kartini untuk Terjemahkan Al-Qur'an
"Di bidang ekonomi, Gus Dur tak selalu bicara soal pertumbuhan. Tetapi terutama adalah pemerataan. Karena bagi Gus Dur, tujuan akhirnya adalah demi kemaslahatan umat," katanya []
Tulis Komentar:
0 komentar: