(Mnews.web.id) - Dalam tradisi Tahun Baru Imlek, terdapat sajian yang memiliki nama Lontong Cap Go Meh. Sajian tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tradisi yang berkembang di dunia muslim Indonesia yang diistilahkan dengan Kupatan.
Drama Muda-Mudi Tionghoa Bertajuk tentang Imlek |
Hal ini disampaikan oleh H. A Nurawi, Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), dalam acara perayaan Imlek bersama warga pra-sejahtera yang digelar oleh YHMCHI dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), kerja sama dengan Othman bin Affan Foundation, Minggu (29/1/2023).
"Jadi ada budaya-budaya yang hampir sama. Hanya beda sebutan dan waktunya," tandas Nurawi.
Ditambahkan pria yang juga Ketua Koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya itu, perayaan Tahun Baru Imlek berlaku selama dua Minggu.
"Untuk Tahun ini, yaitu tahun 2023, maka dimulai tanggal 22 Januari dan berakhir pada 5 Maret 2023," tandasnya.
Dalam kegiatan yang disediakan sarapan berbasis kupon dengan berbagai menu pilihan, mulai dari soto, bakso, gado-gado dan lainnya tersebut, juga dibagikan angpao untuk warga pra-sejahtera yang sebanyak 300 orang.
Baca Juga: Masyarakat Tionghoa Surabaya Sambut Imlek dengan Bazar UMKM
Ustadz Achmad Syaukanie Ong, Ketua DPD PITI Surabaya, yang ikut hadir, menyampaikan rasa hormatnya kepada Othman bin Affan Foundation yang telah banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial YHMCHI-PITI.
H. A Nurawi (Tiga dari Kiri) |
"Mudah-mudahan menjadi rangkaian pengabadian kepada Allah," ucapnya
Acara juga dimeriahkan oleh drama yang diperankan oleh muda-mudi Tionghoa. Bercerita tentang dinamika keluarga Tionghoa yang memiliki anggota keluarga berlainan agama. Ada juga tampilan dari komunitas Paduan Suara Cheng Hoo PITI Surabaya []
Tulis Komentar:
0 komentar: