Translate

slider

Terbaru

Navigasi

Celurit Ternyata Bukanlah Senjata Khas Nenek Moyang Orang Madura!

Masyarakat luar mengenali Celurit sebagai senjata khas orang-orang Madura. Tetapi sebenarnya, celurit bukanlah senjata yang pernah dipergunakan oleh nenek moyang orang-orang Madura.

Dalam babad Madura, diceritakan tentang sosok bernama Raden Segoro. Ia diyakini sebagai manusia pertama yang membangun kehidupan awal di pulau Madura. Sehingga ia disebut-sebut sebagai nenek moyang orang-orang Madura. Namun senjata yang digunakannya ternyata bukanlah sejenis celurit.

Raden Segoro sendiri adalah putra dari Bendoro Gung. Bendoro Gung sejatinya seorang putri raja di tanah Jawa, Prabu Gilingwesi.

Bendoro Gung terusir dari kerajaan setelah ia bermimpi menelan bulan. Gegara mimpi tersebut, tiba-tiba ia hamil. Sekalipun sebenarnya ia belum bersuami. 

Baginda raja lalu menjatuhkan hukuman mati, tetapi Bendoro Gung berhasil diselamatkan oleh sang patih, yaitu Patih Pranggulang.

Bendoro Gung selanjutnya disembunyikan di pulau tak berpenghuni, yang saat ini dikenal dengan pulau Madura. Di pulau ini lalu lahirlah putranya yang bernama Raden Segoro.

Kisah Dua Naga

Terdapat kisah menarik ketika Raden Segoro berusia 7 tahun. Ketika itu ia asyik bermain di pantai. Tiba-tiba muncullah 2 ekor naga besar dari lautan. Karena ketakutan, Raden Segoro pun segera berlari menghindar.

Datanglah sang patih. Malah ia meminta Raden Segoro untuk menangkap dua ekor naga itu. Karena takut Raden Segoro menolak.

Sang patih terus memaksa, Raden Segoro akhirnya dengan takut-takut menangkap dua ekor naga itu, lalu membantingnya ke tanah.

Ajaib. Dua ekor naga itu menjelma menjadi dua tombak pusaka. Tombak pertama diberi nama tombak si Nenggala. Tombak kedua bernama si Aluquro. Masing-masing senjata pusaka punya ciri khas. Si nenggolo khusus dibawa ketika peperangan. Sedang si Aluquro ditaruh di dalam rumah.

Baca Juga: Pasukan Cakra; Kontroversi Orang-Orang Madura yang menjadi Tentara-tentara Belanda

Tombak si nenggala pernah dibawa Raden Segoro ketika kerajaan Medang di tanah Jawa diserang oleh musuh dari sebrang. Berkat tombak si nenggala, Raden Segoro berhasil mengusir musuh.

Menurut cerita tutur, pusaka-pusaka Raden Segoro masih terwariskan pada Raja-raja Madura Barat di Bangkalan. 

Di era kolonial, pusaka tersebut bahkan pernah digunakan oleh Cakraningrat V, untuk melawan putranya yang membangkang, yaitu Ke Lesap. 

Monumen Cak Sakera di pemakaman umum di Bangil/istimewa 

Berdasar sejarahnya, penggunaan celurit sebagai senjata, baru dikenal ketika dipakai oleh tokoh bernama Cak Sakera pada abad ke-19. 

Sebelum itu, penggunaan celurit lebih dikenal sebagai peralatan pertanian ketimbang persenjataan []

Bagikan
Banner

Mnews.web.id

Tulis Komentar:

0 komentar: