Translate

slider

Terbaru

Navigasi

Jejak Penting Dari Kisah Potre Koneng

Siapa yang tak kenal sosok Potre Koneng? Kisah mitologisnya dengan sang suami begitu melegenda. Bahkan tempat pertapaannya di gua gunung Payudan, suasana mistisnya masih sangat terasa. Para peziarah berdatangan, bahkan juga datang dari luar pulau Madura. 

Puncak Gunung Payudan, Sumenep 

Hanya saja, sayangnya, semua orang hanya fokus pada sisi kisah mitologisnya dengan sang suami, yaitu tentang kisah keajaiban proses kehamilannya yang terjadi melalui alam mimpi. 

Sebenarnya, di balik kisah Potre Koneng, tersimpan jejak peristiwa perjalanan panjang keraton Sumenep, juga memuat tentang silsilah Potre Koneng sendiri.

Dalam Babad Sumenep, kisah Potre Koneng dimulai dari cerita tentang Panembahan Mandaraga dan dua putranya, yaitu Panembahan Arya Wotoprojo dan Panembahan Arya Notoningrat. Panembahan Mandaraga adalah raja Sumenep yang keenam, ia memerintah selama 8 tahun, yaitu dari tahun 1331, hingga tahun 1339.

Sepeninggal Panembahan Mandaraga, Babad Sumenep tidak menceritakan siapa pihak penerus tahta Sumenep. Tetapi Abdurahman dalam bukunya, “Sejarah Madura Selayang Pandang”, menceritakan bahwa setelah kepemimpinan Panembahan Mandaraga, keraton Sumenep mengalami dua kepemimpinan, yaitu kepemimpinan Panembahan Arya Wotoprojo dan kepemimpinan Panembahan Arya Notoningrat.

Adanya dua kepemimpinan ini juga dijelaskan dalam buku Zainal Fattah, “Sedjarah Tjaranya Pemerintahan di Daerah-Daerah di Kepulauan Madura dengan Hubungannya”. Dalam hal ini, disebutkan bahwa Panembahan Arya Wotoprojo berkeraton di Bukabu, sedangkan Panembahan Arya Notoningrat berkeraton di Baragung. 

Baca Juga: Lima Raja-Raja Madura dan Pusaka Andalannya

Selanjutnya diceritakan tentang keturunan Panembahan Arya Notoningrat , ia memiliki putri bernama Endang Kilengan. Kemudian, Endang Kilengan dinikahkan dengan sosok bernama Bramakanda. Dari pernikahan keduanya, lahirlah putera mereka, yang diberi nama Wagung Rukyat.

Sementara itu, Panembahan Arya Wotoprojo juga memiliki anak perempuan yang diberi nama, Dewi Sarini.

Menurut Babad Sumenep, Dewi Sarini dinikahi oleh Wagung Rukyat. Yang mana, Wagung Rukyat adalah cucu dari Panembahan Arya Notoningrat. 

Dengan demikian, Dewi Sarini sebetulnya menikah dengan laki-laki yang masih keponakannya sendiri. Lepas dari itu, melalui pernikahan Wagung Rukyat dengan Dewi Sarini, lahirlah putri mereka yang diberi nama, Dewi Saini. Yang nantinya berjuluk, Potre Koneng.

Juga Baca: Senjata Celurit, Bukan Senjata yang Pernah Dipakai Oleh Leluhur Orang-Orang Madura

Dengan demikian, jika kita analisis secara sederhana, kita akan mendapatkan silsilah Potre Koneng, baik dari jalur sang ayahanda, yaitu Wagung Rukyat. Maupun dari jalur sang ibunda, yaitu Dewi Saini []

Bagikan
Banner

Mnews.web.id

Tulis Komentar:

0 komentar: