Surabaya (Mnews.web.id) - Patah tulang merupakan salah satu fenomena umum terjadi di tengah masyarakat. Dalam hal ini, tulang yang paling sering mengalami patah biasanya adalah tulang kering.
 |
| dr. H. Ihyan Amri, Sp.B. FINAC, spesialis bedah RSUD dr Soewandi Surabaya |
Hal ini disampaikan oleh dr. H. Ihyan Amri, Sp.B. FINAC, spesialis bedah RSUD dr Soewandi Surabaya, dalam acara Ngaji Bareng Dokter Spesialis, bertema, "Apakah Terapi Sangkal Putung Aman untuk Atasi Patah Tulang?", diadakan oleh Pesantren KidsPreneur Al Madina, Jl. Bratang Binangun IX No. 25 Surabaya, Minggu (12/2/2023).
"Kenapa tulang kering? Hal ini dikarenakan tulang kering langsung berhubungan dengan kulit. Selaputnya tidak tebal. Sehingga kalau ada benturan tertentu, tulang tersebut bisa patah," tandasnya.
Dijelaskan dr. H. Ihyan Amri, karena sifat dan posisi tulang kering yang demikian, sekitar 40% pasien patah tulang faktor kecelakaan, yang patah adalah tulang kering.
Baca Juga: Ditabrak Becak Hingga Patah Tulang, Santri Ini Sigap Berikan Pertolongan Pertama
"Untuk jenisnya, secara klinis ada dua jenis patah tulang, yaitu patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Nah, patah tulang tertutup, itu adalah patah tulang yang nggak ada hubungan sama luar. Misalnya ada orang jatuh. Tulangnya patah. Tetapi tak ada luka. Untuk jenis patah tulang tertutup ini, maka cukup dilakukan tindakan gips," terangnya.
Untuk jenis patah tulang terbuka, sambungnya, patah tulang ini berhubungan dengan dunia luar, yaitu tulangnya kelihatan. Hal ini seperti luka bacok, dimana tulang tampak karena kulit yang luka.
"Nah, untuk mengetahui secara jelas apakah tulang kering benar-benar patah, maka diperlukan tindakan rontgen. Melalui tindakan tersebut, maka posisi tulang akan cepat diketahui, serta jenis tindakan pengobatan apa yang tepat harus diberikan," tambahnya
Hal lainnya yang cukup menarik diuraikan oleh dr. H. Ihyan Amri, yaitu tentang sifat alamiah tulang. Ditegaskannya, tulang yang patah akan mengalami proses kesembuhan sendiri. Ia akan tumbuh dan kembali sambung.
 |
| Pemberian Cinderamata |
"Hanya saja, ya sebelumnya harus lebih dulu diperbaiki, yaitu posisi tulangnya agar nempel pada posisi yang tepat. Jika tidak diperbaiki, ya nanti bisa bengkok, atau juga bisa pendek," tandasnya.
Umat Melek Kesehatan
Syarif Thayib, Pengasuh Pesantren KidsPreneur Al Madina, menyampaikan, kegiatan "Ngaji Bareng Dokter Spesialis" merupakan salah satu kegiatan rutin Yayasan. Diadakan dua kali sebulan, yaitu di minggu kedua dan minggu keempat. Dimulai pukul 5.30 WIB.
Sebagaimana taglinenya, yaitu Ngaji Bareng Dokter Spesialis, kegiatan ini selalu mendatangkan dokter-dokter spesialis dan terbaik di bidangnya untuk mengupas topik-topik terkini yang sering dikeluhkan masyarakat secara umum.
"Kenapa kami menggelar program semacam ini? Karena jamaah kami notabene masyarakat sekitar, juga para Asnaf, yaitu kaum dhuafa sekitar Al Madina dan warga stren kali Wonokromo. Kami berharap mereka melek kesehatan. Untuk itu, kami datangkan dokter-dokter terbaik di kelasnya," tambahnya.
Syarif juga menjelaskan, program Ngaji Bareng Dokter Spesialis tersebut merupakan bagian dari program dakwah dan edukasi umat LAZ (lembaga amil zakat) Al Madina []
Tulis Komentar:
0 komentar: